Piagam madinah

Posted on Maret 28, 2012

0


Muslim: Pak, bukankah orang-orang Yahudi di Medinah diperangi oleh
Rasulullah lantaran mereka melanggar perjanjian Medinah?
Duladi: Islam memang kerap memfitnah Yahudi demikian, dan fitnah itu
kita telan begitu saja tanpa mengecek ke sumber sejarahnya langsung.
Berdasarnya Sirah, sesungguhnya Muhammad-lah pelanggar Piagam
Medinah, dan pembuat ulah pertama di Medinah.
Seperti halnya di Mekkah, pembuat onar pertama kali adalah Muhammad
(mencaci-maki agama Quraish), di Medinah pun pembuat onar pertama
juga Muhammad.
Muhammad ini ibarat “penyakit”. Di manapun dia tinggal, selalu akan
membawa masalah bagi orang di sekitarnya.
Sebelum Muhammad diijinkan tinggal di Medinah, dia telah sepakat dengan
orang-orang Yahudi melalui PIAGAM MEDINAH bahwa pihak tuan rumah
(penduduk Yahudi dan Anshar) maupun pihak imigran (Muhammad dan
kaum Muhajirin) untuk saling menjaga dan menghormati agama masing-
masing, di mana Yahudi dengan agama Yahudinya dan Muslim dengan
agamanya tak boleh saling mengganggu. Tetapi apa yang Muhammad
lakukan setelah beberapa bulan menetap di sana? Dia bertingkah, dan
tingkahnya itu tak jauh berbeda seperti sewaktu dia di Mekkah.
Kutipan-kutipan berikut cuma sebagian contoh saja dari ULAH MUHAMMAD
yang membuat orang Yahudi tersinggung:
Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam Jilid 1 Halaman 513
Rasulullah SAW mengajak orang-orang Yahudi kepada Islam (yaitu
mengajak beriman kepadanya sebagai nabi yang dijanjikan), dan
memperingatkan mereka dari siksa Allah dan hukuman-Nya (kalau mereka
tidak mau beriman kepada Muhammad). Rafi’ bin Kharijah dan Malik bin
Auf berkata kepada beliau, “Hai Muhammad, kami hanya mengikuti apa
yang kami dapatkan dari nenek moyang kami, karena mereka lebih tahu
dan lebih baik daripada kami.” Kemudian Allah Ta’ala menurunkan ayat
tentang ucapan keduanya tersebut, Surat Al-Baqarah ayat 170: Dan apabila
dikatakan kepada mereka: “Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah,”
mereka menjawab: “(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah
kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami”. “(Apakah mereka akan
mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui
suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?”
Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam Jilid 1 Halaman 506
Ibnu Ishaq berkata, Ketika Rasulullah SAW telah diutus, dan beliau
menyebutkan kepada mereka (kaum Yahudi) perjanjian yang telah diambil
Allah dari mereka (yaitu bahwa mereka harus beriman kepada
Muhammad), Malik bin Adz Dzaif berkata, “Demi Allah, kita tidak pernah
diberi perjanjian untuk beriman kepada Muhammad, dan kita tidak pernah
dimintai perjanjian tentang dia.” Allah Ta’ala menurunkan ayat Alquran
tentang Malik bin Adz-Dzaif, Surat Al-Baqarah ayat 100: “Patutkah (mereka
ingkar kepada ayat-ayat Allah), dan setiap kali mereka mengikat janji,
segolongan mereka melemparkannya? Bahkan sebagian besar dari mereka
tidak beriman.”
Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam Jilid 1 Halaman 514
Ibnu Ishaq berkata, sesudah Allah menimpakan hukuman kepada orang-
orang Quraisy di perang Badar, Rasulullah SAW mengumpulkan orang-
orang Yahudi di pasar bani Qainuqa’ setibanya beliau di Madinah. Beliau
berkata kepada mereka, “Hai orang-orang Yahudi, masuk Islam-lah kalian
(yaitu mengakui kerasulan Muhammad) sebelum Allah menimpakan
hukuman seperti yang telah Dia timpakan kepada orang-orang Quraisy.”
Orang-orang Yahudi berkata kepada Rasulullah SAW, “Hai Muhammad,
engkau jangan tertipu oleh dirimu sendiri. Engkau hanya membunuh
beberapa orang dari Quraisy yang buta dan tidak mengetahui seluk-beluk
perang. Demi Allah, jika engkau memerangi kami, engkau akan tahu
bahwa kami orang hebat, dan engkau tidak pernah melihat orang-orang
seperti kami.”. Kemudian Allah Ta’ala menurunkan ayat tentang ucapan
mereka tersebut, Surat Ali-Imran ayat 12-13: Katakanlah kepada orang-
orang yang kafir: “Kamu pasti akan dikalahkan (di dunia ini) dan akan
digiring ke dalam neraka Jahannam. Dan itulah tempat yang seburuk-
buruknya.” Sesungguhnya telah ada tanda bagi kamu pada dua golongan
yang telah bertemu (bertempur). Segolongan berperang di jalan Allah dan
(segolongan) yang lain kafir yang dengan mata kepala melihat (seakan-
akan) orang-orang muslimin dua kali jumlah mereka. Allah menguatkan
dengan bantuan-Nya siapa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya pada
yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai
mata hati.
Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam Jilid 1 Halaman 523
Ibnu Ishaq berkata, pada suatu hari Abu Bakar memasuki Baitul Midras dan
melihat banyak sekali orang-orang Yahudi di sana sedang berkumpul di
salah seorang dari mereka yang bernama Finhas; ulama dan rahib mereka.
Finhas ketika itu ditemani rahib Yahudi yang lain yang bernama Asya’. Abu
Bakar berkata kepada Finhas, “Celaka engkau wahai Finhas, bertakwalah
engkau kepada Allah dan masuk Islamlah! Demi Allah, engkau telah
mengetahui bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Beliau datang kepada
kalian dengan membawa kebenaran dari sisi Allah, dan kalian mendapati
nama beliau tertulis di Taurat dan Injil.”
Perbuatan Muhammad & pengikutnya itu jelas MERUPAKAN PELECEHAN
terhadap TUAN RUMAH yang telah mengijinkan Muhammad dan
pengikutnya tinggal di sana. Padahal Muhammad sudah sepakat untuk
tidak mengobok-obok keimanan mereka sebagaimana tertuang dalam
PIAGAM MEDINAH.
:

:

Posted in: Uncategorized